Sedang Tuhanpun Berbagi _ Creative By : La Ode Muhamad Fardan
Sejauh saya mengerti, yang menjadi pokok soal dalam Islam ialah
bagaimana kekayaan diperoleh dan bagaimana derita kemiskinan sampai
diperoleh. Yang diajarkan oleh Islam bukanlah 'kaya' atau 'miskin',
melainkan sikap terhadap kekayaan dan kemiskinan. Termasuk juga sikap
terhadap kemunkaran sistem yang mengatur adil tidaknya harta a-lam ini
dibagi kepada manusia. Sikap tersebut tak lain adalah bagian dari
spiritualitas. Bagian lain dari spiritualitas ialah panggraita, meraba
lebih dalam terhadap ada tidaknya nasib. Lihatlah kartu domino.
Kartu-kartu sudah tertentu. Berbagai kernungkinan permainan juga bisa
dipelajari. Namun persoalan pembagian kartu, kapasitas manusia hanya
mengocoknya. Silahkan lakukan seratus atau seribu kocokan, tapi Anda
tidak bisa menentukan apa dan bagaimana kartu Anda. Anda tidak bisa
menjamin bahwa Anda akan bebas clan balak-6. Ada faktor X, peranan lain
di Mar diri manusia yang dikandung oleh permainan domino. Atau
sepakbola. Silahkan bikin coaching yang canggili. Dad ketrampilan
individu sampai pola permaman. Namun coba gambarlah garis larinya bola
selama 90 menit. Anda sama sekali tidak akan pemah bisa merancang
bagaimana gambar itu. Di saat lain Anda hanya bilang 'bola itu bundar".
Ada faktor X, peranan lain di luar diri manusia yang dikandung oleh
permainan sepakbola. Tentu saja tidak analog bahwa sistem perekonomian
yang kita anut dewasa ini sama dengan kocokan domino. Namun yang penting
peranan manusia itu terbatas sampai titik tertentu. Kita tidak bisa
menjamin 100% bahwa besok pagi kita masih hidup. Sekian persen jaminan
itu tidak berada ditangan kita. Kita hanya bisa mengusahakan kesehatan
dan ketertiban hidup, namun bukan penolakan atas maut seperti yang kita
rindukan setiap hari. Di sisi kita, Allah berbagi. Allah menentukan
batas fungsiNya sendiri dalam kehidupan manusia. Kehidupan jangan
diserahkan 100% kepadaNya, jangan pula 100% pada diri kita sendiri.
Namun itu persoalannya yang bikin hidup kita mudah karib dengan tuyul.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar