Kamis, 28 Juli 2016

Ketika Tulisan Rakyat Bercerita

Akhirnya aku mengerti, bahwa selama masyarakat mendapatkan makanan yang layak, tempat tinggal yang layak dan perlindungan serta keadilan, mereka tidak akan peduli dengan apa itu yang namanya politik. Sayangnya, hingga saat ini mereka belum mendapatkannya. 

Ketidakmerataan kesejahteraan serta ketidakadilan yang di dapatkan sebahagian besar orang menjadi pemicu muncul perlawan terhadap penguasa. Sekarang, begitu banyak penguasa (pemerintah) mencoba menjinakkan rakyat dengan propoganda-propoganda manis, dengan sejuta harapan bahwa masyarakat akan menerima ketidak adilan yg mereka peroleh. 



Namun, sekali lagi saya katakan mereka tidak peduli dengan janji-janji. Mereka membutuhkan beras untuk dimakan dan rumah untuk ditingali. Namun ingat pula, walaupun masyarakat sudah mendapatkan makanan dan tempat tinggal yang layak, tidak cukup sampai di situ. Masyarakat bukanlah hewan ternak yang hanya cukup diberi makan dan kandang yang layak selanjutnya siap untuk dimanfaatkan. 

Masyarakat harus tetap diperlakukan sebagaimana kondratnya, yaitu manusia yang memiliki kehendak bebas. Andai saja penguasa mengerti bahwa untuk menjadi seorang pemimpin yang baik, tak perlu dia jenderal yang memenangkan ratusan pertempuran dan tak perlu dia yang dilahirkan dari garis keturunan seorang raja. Aku ingin mengatakan, pemimpin sejati tidak dilahirkan, tetapi ditempa dengan kerja keras dan pengorbanan. Ditempa dari rasa sakit, ditempa dari rasa kepedulian dan yang terutama dia yang memiliki kasih sayang di dalam dirinya. Siapapun itu, akan menjadi permata yang mampu membawa masyarakat dalam kondisi yang sejahtera. 

Aku yakin dalam kepeminannya tak akan ada cacian dan cercaan yang ditujukan kepadanya. Mungkin masyarakat terlalu polos untuk menggugat. 

Masyarakat juga tidak peduli apa itu revolusi, reformasi atau pun restorasi, yang mereka mau hanyalah hak mereka diberikan sesuai proporsinya. Hak atas kesejahteraan, keadilan dan perlindungan sebagai suatu upah dari penundukan sebahagian dari kehendak bebas yang mereka serahkan kepada negara. Jadi berhenti lah beretorika atau meniupkan angin janji-janji palsu.


Creative By/Penulis: La Ode Muhamad Fardan 
Penulis pada Blogger Cakrwalasultra.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar