Jumat, 06 Januari 2017

Apakah Kita Sudah Menjadi Tetangga yang Bijak ?

Fardan_Ode™®|| : Kita sering berharap mendapatkan tetangga yang jauh lebih baik. Namun apakah kita sudah pantas mendapat 'predikat' tetangga yang baik? Kita selalu menuntut orang lain untuk berubah sehingga diri kita terlupa bahwa kita memiliki banyak hal yang harus kita ubah.

Dari Ibn mas’ud radhiyallahu ‘anhu, bahwa ada seorang yang bertanya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Bagaimana saya bisa mengetahui, apakah saya orang baik ataukah orang jahat?” beliau menjawab,

“Jika tetanggamu berkomentar, kamu orang baik maka berarti engkau orang baik. Sementara jika mereka berkomentar, engkau orang tidak baik, berarti kamu tidak baik.” (HR. Ahmad 3808, Ibn Majah 4223 dan dishahihkan al-Albani)

Termasuk dalam hal bertetangga, mungkin tetangga sebelah rumah yang kita anggap biasa-biasa saja sesungguhnya di hadapan Allah, dia telah memenuhi banyak hak dalam bertetangga dibandingkan diri kita. Hal-hal sederhana yang ia lakukan bernilai besar namun sering kita acuhkan atau kita anggap hal yang lumrah.

Wahai para wanita muslimah! Janganlah salah seorang di antara kalian meremehkan pemberian tetangganya walau pemberiannya hanyalah kaki kambing.” (HR. Bukhari no. 2566 dan Muslim no. 1030, dari Abu Hurairah).

Jadi jangan abaikan setiap hal kecil yang dilakukan oleh tetangga di sekitar rumah. Makanan sederhana yang ia berikan mungkin ia telah berjam-jam memasaknya hanya untuk diberikan sebagian kepada kita. Atau makanan yang kurang berselera untuk kita makan mungkin itu adalah makanan terlezat yang disukai anggota keluarganya. Kita selalu menilai makanan yang dibuatnya bukan menilai nilai ikhlas untuk berbagi meski hanya sekedar.

Abdullah bin Amr disembelihkan kambing oleh keluarganya. Ketika ia datang, ia berkata, "Apakah kalian telah memberikan kepada tetangga kita yang beragama Yahudi? "Apakah kalian telah memberikan kepada tetangga kita yang beragama Yahudi?"

Rasulullah bersabda, "Sahabat yang terbaik di sisi Allah adalah yang paling baik dari mereka terhadap sahabatnya. Tetangga yang terbaik di sisi Allah adalah yang paling baik dari mereka terhadap tetangganya." (HR. Tirmidzi).


LMF : Buku Bacaan Ode

Tidak ada komentar:

Posting Komentar