Perniagaan terkadang banyak membuat manusia lupa bahwa pada hakikatnya tujuan keberadaan manusia adalah untuk beribadah. Padahal senantiasa mengingat Allah dalam setiap keadaan mengandung begitu besar pahala yang mungkin tidak pernah kita kira.
Maukah kamu aku tunjukkan amalan yang terbaik dan paling suci di sisi Rabbmu, dan paling mengangkat derajatmu, lebih baik bagimu daripada menginfakkan emas dan perak, dan lebih baik bagimu daripada bertemu dengan musuhmu lantas kamu memenggal lehernya atau mereka memenggal lehermu?” Para sahabat yang hadir berkata, “Mau wahai Rasûlullâh!” Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Dzikir kepada Allâh Yang Maha Tinggi.” (HR. Tirmidzi)
Maukah kamu aku tunjukkan amalan yang terbaik dan paling suci di sisi Rabbmu, dan paling mengangkat derajatmu, lebih baik bagimu daripada menginfakkan emas dan perak, dan lebih baik bagimu daripada bertemu dengan musuhmu lantas kamu memenggal lehernya atau mereka memenggal lehermu?” Para sahabat yang hadir berkata, “Mau wahai Rasûlullâh!” Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Dzikir kepada Allâh Yang Maha Tinggi.” (HR. Tirmidzi)
Jadi dengan mengingat Allah, kita dapat memperoleh kesempatan untuk meraih pahala yang begitu besar. Apalagi jika kita selalu mengingat Allah di setiap tempat dan suasana terutama ketika manusia-manusia lainnya terlena dan lalai dalam mengingat Allah SWT.
“Siapa yang berzikir dipasar dengan ikhlas ketika orang-orang lalai dan tersibukkan dengan urusan mereka, niscaya Allah mencatat baginya sejuta kebaikan, dan benar-benarakan mengampuninya pada Hari Kiamat dengan ampunan yang tak pernah terlintas di hati manusia.” (HR. Al Baghawi)
“Laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari mengingat Allah, mendirikan shalat, dan membayarkan zakat. Mereka takut pada suatu hari yang (di hari itu) hati dan penglihatan menjadi goncang. (Mereka mengerjakan yang demikian itu) supaya Allah memberi balasan kepada mereka (dengan balasan) yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan, dan supaya Allah menambah karunia-Nya kepada mereka. Dan Allah memberi rezeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa batas” (QS an-Nuur:37-38)
Jadi jangan anggap remeh sekecil apapun kebaikan yang dapat kita lakukan. Sesuatu yang kita anggap ringan ternyata mengandung sejuta kebaikan dan luasnya ampunan dari Sang Pencipta. Suatu perbuatan yang dianggap kecil di mata manusia mungkin justru itulah yang ternyata memberatkan timbangan kita di akhirat kelak.
Ada dua orang mukmin yang ketemu di pasar. Kemudian yang satu menasehatkan kepada temannya, ’Mari kita memohon ampun kepada Allah di tengah kelalaian manusia.’ Keduanyapun banyak membaca istighfar. Suatu ketika salah satu orang ini meninggal. Tiba-tiba yang hidup ketemu temannya dalam mimpi. Dia berpesan, ’Tahukah kamu, ternyata Allah mengampuni dosa kita sore hari ketika kita ketemu di pasar.’ (At-Targhib wa at-Tarhib, no. 2620)
“… Laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allâh, Allâh telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.“[al-Ahzâb/33:35]
"Wahai orang-orang yang beriman! Ingatlah kepada Allah, dengan mengingat (nama-Nya) sebanyak-banyaknya,"
(QS. Al-Ahzab: Ayat 41)
(QS. Al-Ahzab: Ayat 41)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar