Selasa, 17 Mei 2016

Pemuda Dalam Lautan Sejarah

Cretive by La Ode Muh Fardan.

Dalam wacana kepemudaan, biasanya selalu muncul romantisme kesejarahan akan peran vital pemuda. Bagi pemuda Indonesia umumnya merujuk peristiwa Sumpah Pemuda tahun 1928, perjuangan kemerdekaan tahun 1945, penumpasan PKI tahun 1965, hingga perjuangan mahasiswa di era reformasi tahun 1998 yang menumbangkan Orde Baru. Romantisme terhadap heroisme dalam beberapa hal menjadi sesuatu yang wajar, terlebih ketika rezim penguasa yang otoriter kerap digambarkan sebagai sebuah tembok raksasa yang harus dijebol.

Dalam sejarah peradaban Islam juga bisa kita temukan berbagai kisah dari anak-anak muda pemberani di setiap zamannya. Perlawanan dan pembelaan adalah energi dari lahirnya sebuah peradaban, dan energi itu kemudian lahir dari sebuah kegelisahan. Nabi Ibrahim AS membuktikannya. Ibrahim muda tanpa takut dan segan, hadir di tengah-tengah umatnya menyerukan idealismenya untuk menegakan ajaran Allah. Bukan tanpa pertentangan dan perlawanan. Dan tidak tanggung-tanggung, lawan yang dihadapi adalah penguasa besar saat itu, Raja Namrud. Namun sebesar apapun kuasa Raja Namrud, tidak mampu membendung energi besar berupa perlawanan dan daya kritis dari Ibrahim. Maka lahirlah peradaban baru itu, lahirlah sebuah era dimana Islam menempatkan diri sebagai Rahmatan lil A’lamin. Ibrahim adalah energi itu. Kelak, ia diberi gelar terhormat; Bapaknya para Nabi. Sejarah juga tidak pernah luput mencatat anak muda pemberani bernama Muhammad Al- Fatih Murad. Anak muda pemberani yang dipercaya memimpin suatu misi besar Islam, menaklukkan Konstantinopel. Usianya tidak lebih dari 19 tahun ketika ia dipercaya untuk melakukan tugas berat itu. Tetapi usia muda bukanlah sebuah halangan, justru kemudian menjadi sebuah keunggulan besar, lagi-lagi karena energinya yang besar, karena semangatnya yang senantiasa menyala. Akhirnya Konstantinopel (sekarang Negara Turki) pun menjadi bagian dari negeri Islam, hingga kini.

Sejarah Islam lainnya juga mencatat dengan jelas peran para pemuda. Ada pemuda Ashabul Kahfi yang tegar melawan tiran Dikyanus yang zhalim. juga para pemuda sahabat Rasulullah seperti Ali bin Abi Thalib RA, Mushab bin Umair RA, Usamah bin Zaid RA, Bilal RA. Mereka yang masih berusia muda tak segan-segan mengorbankan diri demi menegakkan kebenaran.
 
Seorang ahli sejarah berkata : ”Banyak para pemuda yang masuk dalam pangkuan Islam. Mereka berasal dari keluarga dan kabilah terhormat, dan pikiran utama yang bisa kita kemukakan dari sejarah kaum muslimin pertama adalah bahwa Islam pada dasarnya adalah gerakan pemuda "(Moch Ali)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar