Cretive by Fardan Ode .
Kisah mempesona para pejuang muda dari masa nabi sampai era reformasi ternyata tidak semua bisa diikuti oleh para pemuda saat ini, sebab disamping ada pemuda yang menjadi aset kekuatan positif dan kebaikan, ada pula pemuda yang justru menggunakan potensi mudanya justru untuk sebaliknya. Mereka justru berpihak pada kebatilan, menentang dan menghadang arus kebenaran. Mereka menjadi kaum muda yang pragmatis, hedonis, materialistis dan kehilangan idealis dan daya kritis. Seorang ulama Pakistan, Abul A’la Al Maududi memberi gambaran pemuda sebagai berikut : “Potensi pemuda ini tak ubahnya seperti pedang nan tajam. Ia bisa digunakan oleh pejuang Allah dan dapat pula digunakan oleh para perampok.”
Memang tak dapat dipungkiri, pemuda juga merupakan bagian dari makhluk sosial yang tidak bisa terpisahkan dari interaksi sosial sekitarnya. Disamping memiliki idealisme dan semangat yang cukup tinggi, maka tantangan yang ada di depan matanya juga tidak sedikit. Manusia secara fitrah dan naluri menghajatkan sentuhan sosial untuk berbagai kebutuhan dasar kehidupan. Kesejahteraan, cinta lawan jenis, kecukupan ekonomi untuk hidup, rasa keamanan, perlindungan terhadap hak milik, dan hak asasi adalah contoh kebutuhan sosial yang tidak terelakkan. Yang menjadi tantangan dan permasalahan adalah, banyak perubahan-perubahan sosial yang harus dihadapi oleh kaum muda dimana bertentangan dengan nilai-nilai idealisme yang diperjuangkannya.
Dalam arus perubahan sosial, politik, ekonomi dan budaya yang semakin dan terus bertambah cepat, maka pemuda dihadapkan kepada problematika-problematika internal yang juga tidak terpisahkan dengan problematika personal, sosial atau keumatan. Problem internal personal misalnya gaya hidup hedonis, lemahnya pemahaman agama atau pemahaman agama yang masih parsial, ketidakmampuan memelihara nafsu seks/syahwat yang sedang menggelora atau rendahnya motivasi untuk berusaha/bekerja memenuhi nafkah hidupnya sehingga lebih memilih untuk menganggur dari pada berwirawasta. Dalam kondisi yang penuh dengan tantangan internal dan eksternal seperti ini maka semangat untuk mempertahankan idealisme di kalangan kaum muda membutuhkan kekuatan iman,ilmu, moral dan perjuangan mental agar tidak mudah tergoda berbagai rayuan dan godaan yang bisa menjerumuskan masa depannya. Terlebih di tengah merebaknya faham hedonisme, materialisme dan pragmatisme.
By La Ode Muhamad Fardan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar